adipatiline.id, Lampung Tengah – Keprihatinan Lembaga Perlindungan anak (LPA) Lampung Tengah terkait adanya dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang mengakibatkan siswa di Kota Gajah dilarikan ke Puskesmas, harus dievaluasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Program makanan bergizi gratis (MBG) yang di konsumsi siswa di Kota Gajah meninbulkan dugaan keracunan akan menjadi preseden buruk jika tidak segera diambil tindakan preventif.
“Kejadian Tiga pelajar dari beberapa sekolah di Kecamatan Kota Gajah dikabarkan mengalami gejala mirip keracunan makanan setelah menyantap program MBG pada Jumat (3/10/2025). Satu di antaranya merupakan siswa SMA Negeri 1 Kota Gajah yang kini menjalani perawatan di Puskesmas setempat,” Kata Eko Yuono Ketua LPA Lamteng.
Ketika di konfirmasi awak media, Kepala Puskesmas Kota Gajah, dr. Bayu, menjelaskan kasus pertama diterima sekitar pukul 20.00 wib. Satu siswa datang dengan keluhan mual, pusing, dan diare. Setelah kami tanyakan, siswa tersebut mengaku sebelumnya makan MBG di sekolah. Sabtu (4/10/25).
Ia menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dua siswa lain dari sekolah berbeda juga mengalami keluhan serupa.
“Satu dari MA Ma’arif Kota Gajah dan satu lagi dari wilayah Seputih Raman. Ketiganya kami rawat karena gejalanya cukup berat,” katanya.
Pihak Puskesmas berencana mengambil sampel makanan dari dapur penyedia MBG di Kota Gajah untuk dilakukan uji laboratorium. Hari ini di jadwalkan pengambilan sampel untuk memastikan apakah ada unsur pencemaran makanan.
Sementara, Kepala SMA Negeri 1 Kota Gajah, R. Surya Damayanti, M.Pd, dan pihak MA Ma’arif Kota Gajah belum dapat dimintai tanggapan awak media karena belum bisa di hubungi via telfon.
Menurut Ketua LPA Eko Yuono, Dugaan keracunan MBG yang di alami siswa SMAN 1 Kota Gajah harus segera di tindak lanjuti agar tidak merembet ke MBG lainnya. Sampel makanan harus di uji lab agar jelas akar masalahnya. Ketika memang benar siswa2 tersebut mengalami keracunan akibat makan bergizi gratis yang di salurkan oleh salah satu SPPG di kota gajah, kami meminta dengan tegas Badan Gizi Nasional (BGN) harus segera turun mengecek dan evaluasi secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Cukup kejadian ini sebagai evaluasi BGN memberikan peringatan kepada SPPG jika memang benar keracunan MBG berasal dari sajian makanan yang membahayakan bagi siswa.
“Sudah banyak kejadian keracunan MBG di beberapa daerah Jawa dan kini terjadi di Lampung Tengah, Presiden Prabowo harus segera sigap untuk mengevaluasi program MBG,” pungkasnya Eko Yuono.